Sebatas obyeknya pada
peradaban, manusia sanggup melakukan reformasi. Pada tataran kehidupan, hanya
Tuhan sanggup lakukan ini. Musim kemarau dihujankan, musim hujan diterikkan.
Kini menengarai musim semata mubazir. Tuhan bermahajuta langkah di depan kita.
Sekali waktu kita memang harus dipermainkanNya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar